SCROLL
4
1 / 2

Jamasan Kyai Upas

Jl. Urip Sumoharjo No.4, Kepatihan, Kec. Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66212

Tradisi budaya dan keagamaan di Tulungagung yang berkaitan dengan ritual pembersihan atau perawatan keris pusaka “Kyai Upas.” Ritual ini biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat atau kerabat keraton untuk menjaga kesucian dan kharisma pusaka, sekaligus sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan simbol kekuatan spiritual. Prosesi ini dilengkapi dengan doa, sesaji, dan upacara adat yang memperlihatkan kearifan lokal serta nilai-nilai spiritual yang tinggi.

Selain sebagai kegiatan keagamaan, Jamasan Kyai Upas juga menarik perhatian wisatawan dan peneliti budaya. Tradisi ini memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memahami praktik spiritual Jawa, filosofi di balik setiap langkah ritual, serta cara masyarakat Tulungagung menjaga dan melestarikan warisan budaya yang kaya dan unik.

Timeline

  1. Awal muncul tradisi Jamasan Kyai Upas

    Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18 sebagai ritual penyucian pusaka keraton dan pusaka desa, terutama Kyai Upas, untuk menjaga keberkahan dan kelestarian budaya.

  2. Penerusan oleh keturunan sesepuh desa

    Masyarakat desa melanjutkan ritual secara turun-temurun, melibatkan tokoh adat dan pemangku kepercayaan setempat dalam setiap pelaksanaan.

  3. Pelaksanaan di hadapan masyarakat luas

    Ritual Jamasan Kyai Upas mulai menjadi acara yang disaksikan masyarakat desa dan sekitarnya, sekaligus sebagai media edukasi nilai budaya dan keagamaan.

  4. Dukungan pemerintah daerah untuk pelestarian

    Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung mulai mendukung pelaksanaan tradisi ini sebagai bagian dari upaya pelestarian Warisan Budaya Takbenda.

  5. Pengusulan sebagai Warisan Budaya Takbenda resmi

    Tradisi Jamasan Kyai Upas diajukan secara resmi untuk dicatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Tulungagung agar terlindungi dan dilestarikan secara formal.

Conservation

Status:
Warisan Budaya
Public Access:
saat ritual dilaksanakan
Managing Authority:
Dinas Kebudayaan Tulungagung
Feature Type:
Ritual Tradisional
Ecosytem:
Kultural
Conservation Threat:
Kurangnya generasi muda yang meneruskan tradisi, modernisasi, dan minimnya dokumentasi resmi

Public Facilities

Akses Jalan Mudah

Related Geosites

Ulur - Ulur Telaga Buret

Tradisi unik yang digelar masyarakat sekitar Telaga Buret sebagai bentuk syukur dan doa untuk keselamatan, kesuburan, serta kelestarian alam sekitar. Dalam upacara ini, masyarakat melakukan ritual sim

Manten Kucing

Tradisi unik dan menarik yang dilestarikan masyarakat di Tulungagung. Upacara ini biasanya digelar untuk “menikahkan” kucing, sebagai simbol rasa syukur, doa keselamatan, dan keberuntungan bagi pemili