SCROLL
15
1 / 2

Skarn Watu Ijo

Panggunguni, Kec. Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66284

Tambang Watu ijo merupakan lokasi yang dahlunya merupakan daerah penambangan  piropilit. Tambang Watu  Ijo  sendiri merupakan  sebuah  situs yang terbentuk akibat proses alterasi, yaitu perubahan batuan akibat larutan hidrothermal. Lokasi ini secara administratif terletak di desa Panggunguni kec. Pucanglaban Tulungagung. Skarn adalah salah satu proses alterasi atau terubahnya batuan oleh larutan hidrothermal yang dihasilkan dari suatu sumber panas yang kemudian larutan tersebut melewati sebuah batuan yang kemudian merubah komposisi mineralogi dari sebuah batuan. Skarn sendiri secara khusus terbentuk apabila batuan yang terubah memiliki batuan asal berupa batugamping. Batuan yang dijumpai pada lokasi ini adalah skarn yaitu batugamping Formasi Wonosari yang mengalami alterasi hidrothermal. Mineral yang terkandung adalah lazurite. Lokasi ini merupakan bekas tambang lazurite. 

Dari aspek ilmiah, Skarn Watu Ijo memiliki makna sebagai rekaman dari proses alterasi batugamping Formasi Wonosari menjadi skarn akibat adanya pemanasan hidrothermal yang melewati batuan induk tersebut.

Timeline

  1. Awal kajian lokal skarn Watu Ijo

    Sekitar tahun 2000-an mulai muncul perhatian lokal (Dinas/Universitas) terhadap lokasi bekas tambang lazurite dan batuan skarn di Watu Ijo sebagai objek geologi penting.

  2. Termasuk dalam daftar calon geosite Tulungagung

    Lokasi Watu Ijo tercatat dalam dokumen pengusulan geosite oleh Pemkab Tulungagung sebagai salah satu situs warisan geologi. (dokumentasi Bappeda/BKD setempat).

  3. Survei geologi nasional menyebut Watu Ijo sebagai salah satu 10 calon geosite

    Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa Watu Ijo termasuk dalam 10 lokasi yang disurvei sebagai calon geopark/warisan geologi.

  4. Pencatatan resmi di portal warisan geologi nasional

    Situs ‘Skarn Watu Ijo’ telah tercatat di portal resmi warisan geologi Indonesia dengan koordinat dan deskripsi geologi lengkap.

  5. Pengembangan geowisata & edukasi geologi

    Sudah mulai dikembangkan sebagai objek geowisata dan edukasi geologi oleh Pemkab Tulungagung melalui website geopark dan Bappeda, dengan rencana pengelolaan yang lebih formal.

Conservation

Status:
Geopark Nasional
Public Access:
Terbuka namun terbatas di titik tertentu
Daily Visits:
20
Managing Authority:
Bappeda Tulungagung
Feature Type:
Skarn
Ecosytem:
terestrial
Conservation Threat:
Aktivitas tambang/praktik ekstraksi masa lalu, Kunjungan tak terkelola, Kurangnya perlindungan hukum tegas sampai penetapan geoheritage

Public Facilities

Akses Jalan Mudah
Tempat Sampah
Toilet